Rabu, 01 Oktober 2014

POTENSI UNGGULAN DI KABUPATEN CIAMIS dan PERMASALAHANNYA

POTENSI UNGGULAN DI KABUPATEN CIAMIS dan PERMASALAHANNYA[1]

Oleh :
WP. Nurhakim Ramdani Fauzian  | NPP 21.0480
Prodi Manajemen Pembangunan

Peta Kabupaten Ciamis Tahun 2014

Allah SWT menciptakan bumi dan segala isinya degan begitu sempurna. Semua yang Allah ciptakan sedikitpun tak ada yang tidak berguna. Seluruh isi alam ini mempunyai manfaat apabila manusia dapat mengelola serta menjaga seluruh pemberian-Nya dengan bijaksana. Penulis simpulkan bahwa semua yang diberikan Allah SWT kepada kita itu dapat dikatakan sebagai Sumber Daya.
Sumberdaya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan (Wikipedia). Namun jika dikaitkan dengan ilmu ekonomi sumberdaya dapat didiefinisikan  sebagai sesuatu yang dipandang memiliki nilai ekonomi, dapat berupa barang atau jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Selanjutnya Grima dan Berkes (1989) mendifinisikan sumber daya sebagai aset untuk pemenuhan kepuasan dan utilitas manusia.
Kabupaten Ciamis merupakan salah satu Kabupaten di Provnsi Jawa Barat yang memiliki luas wilayah secara keseluruhan mencapai 244.417 ha, dan memiliki beberapa sumberdaya sebagai potensi daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam rangka mesejahterakan masyarakat. Berdasarkan beberapa sumber data yang diperoleh, secara umum dapat disebutkan bahwa potensi daerah Kabupaten Ciamis terdiri dari potensi pertanian, peternakan, perdagangan dan industri kecil, serta potensi pariwisata baik udaya.
Jika dilihat dari komposisi PDRB Kabupaten Ciamis Tahun 2008, Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan memberikan kontribusi yang paling besar terhadap PDRB Kabupaten Ciamis. Hal ini bisa menjadi gambaran bahwa sektor agribisnis sementara ini menjadi potensi unggulan Kabupaten Ciamis. Sebagai penggerak utama roda perekonomian, sektor agrobisnis didominasi tanaman pangan dan hortikultura. Komoditas unggulannya adalah padi, jagung, kedelai, cabai, dan pisang dengan sentra di Kecamatan Sukamantri, Tambaksari, dan Sukadana. Produksi kedelai tiap tahun sekitar 4.000 ton dengan sentra di Kecamatan Padaherang, Banjarsari, dan Mangunjaya. Pada hortikultura, pisang dan cabai merupakan komoditas unggulan. Produksi pisang di Ciamis mencapai 2.304.910 ton, sedangkan cabai 28.200 ton. Kualitas cabai merah Ciamis lebih baik dibandingkan dengan daerah lain.  Peternakan unggas juga menjadi unggulan. Setiap tahun Ciamis menghasilkan hampir 54.000 ton atau memasok 24 persen terhadap produksi daging ayam broiler di Jawa Barat dengan pusat di Kecamatan Rajadesa, Panumbangan, dan Langkaplancar.
Dari prespektif ilmu ekonomi sumber daya alam, kesemuanya itu merupakan bagian dari barang sumber daya karena beberapa potensi di atas sudah diambil dan diproduksi menjadi suatu barang atau produk baru yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen. Selain itu kontribusi dari sektor agribisnis di atas secara langsung memberikan kontibusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ciamis, sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan dan pemanfaatan sumber daya alam pada sektor agribisnis tersebut berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ciamis, semakin banyak potensi agribisnis yang diproduksi semakin meningkat pula pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ciamis.
Namun di sisi lain, jika dilihat dari ketersediaan secara jangka panjang maka hal ini akan berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi.. Walaupun sektor agribisnis merupakan bagian dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui namun jika tidak dapat dimanfaatkan dengan bijaksana lambat laun akan habis dan tentunya hal ini akan menjadi permasalahan. Hal ini sejalan dengan pendapat para kelompok optimis yang berkeyakinan bahwa sumber daya alam itu tersedia melimpah dan tidak akan pernah habis, lebih-lebih untuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui[2]. Namun tetap menyarankan agar sumber daya alam dimanfaatkan dengan cara yang lebih efisien dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini.
Selain itu yang jadi hambatan adalah Kabupaten Ciamis masih mendistribusikan hasil agrisbisnis tersebut berupa bahan mentah dan belum mampu mengelola secara kreatif beberapa hasil produksi di atas. Dengan kata lain masih mengandalkan ekonomi yang sifatnya ekstraktif[3]. Padahal jika diolah dan diproduksi menjadi barang jadi dan siap konsumsi akan lebih bernilai tinggi. Misalnya pengembangan sentra makanan khas dan oleh-oleh daerah Kabupaten Ciamis, hal ini dapat dijadikan alternatif untuk membangun nilai tambah dari beberapa hasil produksi agribisnis kabupaten Ciamis.
Terlebih setelah Pangandaran resmi menjadi Daerah Otonom Baru Kabupaten Pangandaran, Ciamis kehilangan salah satu icon pariwisata alamnya yaitu pantai pangandaran dan seluruh gugusan pantai yang berada di wilayah Ciamis bagian Selatan. Alternatif lain untuk mengembangkan potensi unggulan di Kabupaten Ciamis adalah mengembangkan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal Kabupaten Ciamis. Melihat Kabupaten Ciamis juga mempunyai potensi pariwisata khususnya pariwisata budaya yang cukup potensial untuk dikembangkan sehingga potensi pariwisata budaya dapat menjadi icon baru bagi Kabupaten Ciamis. Berdasrkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ciamis Potensi pariwisata budaya yang dapat dikembangkan diantaranya adalah Kampung Kuta Batik Ciamis Tari Ronggeng Amen, Tari Ronggeng Gunung, Upcara Nyangku, Tari Gondana, Astana Gede Kawali (Situs purbakala), Situs Tambaksari (Situs purbakala), dan Situs Karang Kamulyan (Situs purbakala).  Sebagaimana diterangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, Presiden mengajak mengembangkan produk ekonomi yang berbasis seni budaya dan kerajinan, berbasis pada warisan, tradisi dan adat, sebagai titik tolak meningkatkan daya saing dalam pengembangan ekonomi kreatif[4].
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Potensi unggulan Kabupaten Ciamis adalah Agribisnis dan pariwisata budaya. Dimana kedua potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi lebih besar dan bernilai ekonomi melalui pengembangan ekonomi berbasis ekonomi kreatif sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kabupaten ciamis terutama dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ciamis.




[1] Ditulis dalam rangka  memenuhi salah satu tugas mata Kuliah Ekonomi Sumber Daya Alam; Dosen :Ir.Cahyo Hatta MSP.
[2] M.Suparmoko. Ekonomi Suber Daya Alam dan Lingkungan. Yogyakarta : BPFE. Hal.25
[3] Ekonomi Ekstraktif adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan mengambil kekayaan alam.
[4]
Ekonomi Kreatif adalah suatu bentuk perekonomian yang lebih berdaya saing dengan memanfaatkan sumber daya yang  berbasis kreatifitas, dimana ide atau gagasan dapat memberikan kesejahteraan secara ekonomi dan sosial bagi masyarakat.

6 komentar:

  1. Kabupaten Ciamis memang kaya akan pariwisata, seni, budaya dan SDA. Sudah sepatutnya untuk kita lestarikan.

    BalasHapus
  2. Aswb. Semoga tempat- tempat yang dijadikan unggulan di kabupaten Ciamis dikelola dengan sungguh-sungguh, misalnya dibangun papan nama, kaca-kaca/ tugu, pamflet-pamflet, pusat cindera mata dll, dibuat icon yang dapat dikenal orang, dipublikasikan dengan optimal di tempat-tempat: rumah makan, pertokoan, pasar, toserba, tempat keramaian, kantor-kantor di semua sektor dll) serta buat akses jalan yang baik dan nyaman.Mudah-mudahan Kab.Ciamis lebih baik, lebih maju, lebih unggul, lebih sejahtera dan lebih bersyukur kpd Alloh SWT. Amin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam
      jika melihat kondisi sekarang, Ciamis sedang berbenah ke arah sana

      Hapus
  3. Kekayaan alam nya apa ya

    BalasHapus
  4. Untuk tahun sekarang (2020) komoditas unggulan Ciamis masih sama ga bang?

    BalasHapus